Mengenal dan Memahami
Kanker
Kalian pasti gak asing kan dengan penyakit yang satu ini. Yap bener banget, kanker. Penyakit yang sampai sekarang masih sulit untuk disembuhkan. Nah, berikut ini aku akan menjelaskan mengenai kanker yang sumbernya aku ambil dari buku yang berjudul “Kanker : Mengenal 13 Jenis Kanker dan Pengobatannya” yang ditulis oleh Sabrina Maharani.
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan
sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan
cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri. Sel-sel tersebut lalu
menyusup ke jaringan sekitarnya dan terus menyebar melalui jaringan ikat,
darah, serta menyerang organ-organ penting dan saraf tulang belakang.
Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada
penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan
terus membelah meskipun tubuh tidak memerlukannya. Akibatnya, terjadi
penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak
dan merusak jaringan normal sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker
dapat terjadi di berbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai
dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan
mudah diketahui dan diobati. Namun, bila terjadi di dalam tubuh, kanker itu
akan sulit diketahui dan kadang-kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala,
biasanya sudah mencapai stadium lanjut sehingga sulit diobati.
Perbedaan antara tumor dan kanker adalah sebagai berikut. Ada
dua macam tumor, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak hanya tumbuh
dan membesar, tidak terlalu berbahaya, serta tidak menyebar ke luar jaringan.
Sedangkan, tumor ganas adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak
terkendali serta merusak jaringan lainnya. Dengan kata lain, kanker adalah
semacam tumor ganas.
Kanker dapat tumbuh di sepanjang saluran pencernaan, dari
mulut sampai anus. Semua kanker yang tumbuh di saluran cerna, melakukan operasi
merupakan pilihan utama.
Kanker bukanlah suatu penyakit yang ringan. Langkah awal
dalam pengobatan kanker adalah mendeteksi dengan benar bahwa gejala yang muncul
pada tubuh penderita adalah benar-benar sel kanker. Deteksi ini bisa dilakukan
dengan pemeriksaan biopsi sehingga langkah pengobatan bisa dilakukan secara
cepat dan tepat.
Jumlah penderita kanker di Indonesia belum diketahui secara
pasti, tetapi peningkatan dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah
satu penyebab kematian. Hanya beberapa kanker yang dapat diobati secara
memuaskan, terutama jika diobati saat masih stadium dini. Keberhasilan
pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, stadium kenker, keadaan umum
penderita, dan usaha penderita untuk sembuh.
Kanker juga bisa diatasi dengan terapi pengobatan
konvensional. Sayangnya, cara pengobatan ini sering kali tidak bisa mengatasi
kanker secara total. Disinilah peran tanaman obat atau herbal.
Herbal berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh penderita dan
melokalisasikan sel-sel kanker sehingga sel-sel kanker tidak mudah menyebar dan
lebih mudah diangkat. Herbal juga tidak bersifat toksik sehingga lebih aman
untuk tubuh penderita. Misalnya, tanaman obat dari ekstrak keladi tikus
(Typhonium Flagelliforme). Dalam penggunaannya, tanaman obat ini bisa dipakai
bersamaan dengan pengobtan konvensional pembedahan, kemoterapi, radioterapi,
dan hormonterapi atau setelah pengobatan konvensional selesai dilakukan. Obat
dari ekstrak keladi tikus dapat membantu mengurangi efek pengobatan secara
konvensional.
Pada penderita kanker sering mengalami kaheksi, yaitu suatu
sindrom yang ditandai dengan gejala klinis berupa anoreksia, perubahan ambang
rasa kecap, penurunan berat badan, anemia, gangguan metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak. Kaheksi merupakan akibat dari kanker, baik lokal maupun
sistematis, juga merupakan komplikasi dari obat anti kanker.
Mari kita lihat salah satu gejala penyebab kaheksi, yaitu
anoreksia atau hilangnya nafsu makan. Anoreksia muncul karena sel kanker
menimbulkan zat metabolit, rasa cepat kenyang, perubahan rasa kecap dan stres
psikologis.
Penurunan nafsu makan pula yang menjadi faktor utama
terjadinya penurunan berat badan. Namun demikian, penderita kanker yang
mendapat asupan makanan juga bisa mengalami penurunan berat badan atau
hipermetabolisme.
Dibawah ini adalah beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh
pengobatan anti-kanker terhadap status nutrisi penderita.
1. Kemoterapi
1. Kemoterapi
Kemoterapi bisa menimbulkan malnutrisi
dengan berbagai sebab, misalnya mual, sariawan, gangguan saluran pencernaan,
dan penurunan nafsu makan. Malnutrisi akan mempengaruhi status nutrisi dan
hasil dari pengobatan kemoterapi. Efek sampingnya selalu berhubungan dengan
dosis, waktu terapi, jenis obat, dan respon individual.
2. Radioterapi
2. Radioterapi
Sama halnya dengan kemoterapi, radio
terapi juga bisa menyebabkan malnutrisi. Bertanya malnutrisi yang terjadi
ditentukan oleh tempat dilakukan radiasi, dosis, dan lama radiasi. Beberapa
penyebab perubahan status nutrisi akibat radiasi antara lain, radiasi di kepala
yang menyebabkan mual dan muntah, sulit menelan makanan.
3. Pembedahan
3. Pembedahan
Pembedahan tergantung dari operasi
yang dilakukan terhadap penderita kanker. Pembedahan, merupakan terapi primer
untuk penderita dengan kanker pada saluran pencernaan yang mungkin dikombinasi
dengan kemoterapi atau radiasi. Tumor yang berada di saluran pencernaan
biasanya akan bermasalah pada masalah nutrisi. Beberapa contoh akibat
pembedahan pada saluran cerna adalah operasi gaster yang menyebabkan penurunan
absorbsi vitamin B12, operasi pankreas yang menyebabkan gangguan metabolisme
glukosa, dan operasi klon yang menyebabkan kehilangan air dan elektrolit.
Oleh karena itulah, terapi menjadi
penting bagi penderita kanker. Tujuannya adalah untuk mempertahankan status
nutrisi, mengurangi gejala sindroma kaheksi, mencegah komplikasi, dan memenuhi
kecukupan mikronutrien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar